Kelinci dan Sapi Perah di Cilacap

Peternakan Kelici dan Sapi perah di kab. Cilacap barat, tepatnya di kecamatan Bantarsari

kelinci didikan Nusakambang

kelinci didikan Nusakambang
21.33

DASAR BETERNAK KELINCI

Diposting oleh Kuntarto

MEMILIH BIBIT KELINCI

Untuk bibit, pilihlah kelinci yang mempunyai sifat-sifat:
  • Asal dari keturunan kelinci besar, sehat dan tidak cacat

  • Kepala cukup besar, lubang hidung lebar kering, mata terang

  • Bulu halus, bersih mengkilat

  • Mempunyai puting susu antara 10-12 buah

  • Gerak-gerik cekatan, sering lari atau melompat-lompat

KANDANG

Kunci keberhasilan dari usaha peternakan kelinci khususnya adalah perkandangan, dimana kandang adalah merupakan suatu peralatan yang erat hubunganya dengan pemeliharaan.

Adapun Fungsi Kandang:

  • Untuk melindungi ternak kelinci dari pengaruh luar (hujan, panas, gangguan binatang buas dan lainya)

  • Memudahkan pemeliharaan

  • Memudahkan seleksi, vaksinasi dan pencegahan penyakit

  • Menghemat tenaga dan pemakaian tanah

  • Kotoran mudah dikumpulkan dan diangkut.

Berdasarkan dari pengalaman peternak-peternak kelinci, kandang sebaiknya dibuat dengan model panggung yang bahan-bahanya terdiri dari kayu dan bambu. Ukuran kandang tergantung pada besar kecilnya kelinci dan jumlah kelinci. Untuk pegangan, luas kandang yang dibutuhkan oleh seekor kelinci minimal panjang 75 cm, lebar 75 cm, tinggi 60 cm, dan tinggi kandang dari tanah 75 cm.

Bagi kelinci yang bunting perlu dibuatkan sebuah sangkar atau kotak tempat beranak, kotak beranak dapat di buat dari papan dan di beri lubang keluar masuk. Kandang kelinci sebaiknya terpisah antara: kandang pejantan, kandang induk melahirkan, kandang betina dara dan kandang anak.

MAKANAN

Bahan makan kelinci sangat sederhana yaitu terdiri dari, rumput-rumputan, daun-daunan (turi, lamtoro atau lainya), sayuran (kangkung, bayam, dll), ubi-ubian (ketela, wortel dll). Seekor kelinci mampu menghabiskan hijauan 1-1,5 kg/ekor/hari, tergantung besar kecilnya kelinci.

Makanan penguat dapat terdiri dari 1 kg bekatul, 1 sendok garam dapur, 2 sendok mineral yang di campur dengan air panas sedikit. Makanan penguat dapat diberikan pada pagi hari sebanyak 100-200 g/ekor/hari. Yang perlu diperhatikan adalah makanan tersebut harus dalam kondisi segar, jangan diberi makanan yang mudah busuk atau asam karena dapat menimbulkan penyakit.

Seekor kelinci dengan 7 ekor anakan mampu menghabiskan air minum sampai 2,4 liter, maka dari itu pada saai menyusui harus tersedia air pada tempat minim dan jangan sampai telat.

PERKEMBANGBIAKAN

Kelinci jantan atau pemacek dipelihara dalam kandang khusus, jangan dicampur dengan betina, hanya pada waktu di kawinkan, kelinci betina yang di masukan dalam kandang pejantan dan jangan sebaliknya.

Kelinci baru dapat di kawinkan pertama pada umur 5-6 bulan. Kelinci betina dapat dikawinkan setelah menunjukan tanda-tanda birahi yaitu: gelisah, nafsu makan berkurang, tidak menolak apabila didekatkan dengan pejantan dan sering mengosok-gosokan dagunya ketempat makan, dinding kandang. Bila sudah kawin tentunya kelinci bunting, lama kebuntingan ini berkisar antara 29-33 hari (rata-rata 30 hari). 5 hari sebelum melahirkan kelinci betina di pindah dalam kandang yang sudah di lengkapi dengan kotak tempat beranak. Jumlah anak yang ideal pada setiap kelahiran adalah 8 ekor.

PERAWATAN ANAK KELINCI

Induk kelinci yang baru melahirkan harus di jaga supaya tidak terganggu atau kaget, sebab akan menggangu keselamatan anak yang baru lahir. Anak kelinci baru dapat membuka mata untuk melihat pada umur 11 hari. Pada umur ini harus dilindungi dari pengaruh angin yang dapat menggangu kesehatan. Semua anak kelinci harus mendapatkan susu dari induk minimal dalam 8 minngu.

Anak kelinci mulai keluar sarang untuk makan rumput atau daun-daunnan setelah berumur 19-20 hari. Penyapihan paling lambat setelah berumur 2 bulan, kemudian induk di kawinkan lagi sesudah mengalami istrirahat selama 10-14 hari. Seekor induk kelinci dalam setahunya dapat menghasilkan anak dan keturunan sebanyak 132 ekor.

PENYAKIT

Penyakit kelinci yang sering menyerang adalah KUDIS (Scabies)

Tanda-tanda: Bulu rontok, kulit bersisik dan merasa gatal.

Pencegahan: menjaga kebersihan kandang.

Pengobatan: di sekitar kulit yang sakit diolesi dengan salep belerang yang terdiri dari campuran tepung belerang dan vaselin dengan perbandingan 3:1 atau sekarang dapat di obati dengan obat” dengan penyuntikan.


Pustaka: Balai informasi Pertanian Unggaran Jawa Tengah.

0 komentar:

Posting Komentar